Selasa, 07 April 2020

MEMAHAMI ASMAUL HUSNA (Al Quddus, Al Muhaimin, Ash Shamad, dan Al Badi’)


ASMAUL HUSNA (Al Quddus, Al Muhaimin, As Shamad, dan Al Badi'
------------------
Oleh: ARM
Arti Asmaul Husna
Menurut bahasa Asmaul Husna berarti nama-nama yang baik. Sedangkan menurut istilah berarti nama-nama baik yang dimiliki Allah. Sebagai bukti keagungan dan kemulian-Nya. Asmaul Husna dijelaskan dalam al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 24 :
هُوَ ٱللَّهُ ٱلۡخَٰلِقُ ٱلۡبَارِئُ ٱلۡمُصَوِّرُۖ لَهُ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰۚ يُسَبِّحُ لَهُۥ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَهُوَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ ٢٤

Asmaul Husna berjumlah 99.
Seperti dalam sabda Rasulullah SAW. :

اِنَّ اللهَ تِسْعَةً وَتِسْعِيْنَ اِسْمًا مِائَةً اِلاَّ وَاحِدً مَنْ اَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
Artinya: Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama yaitu 100 kurang satu. Siapa menghafalkannya masuk syurga (HR. Bukhari dari Abu Hurairah).

Kita diperintahkan berdoa dengan menyebut asmaul husna. Seperti dalam firman Allah dalam surat al-’Araf ayat 180
وَلِلَّهِ ٱلۡأَسۡمَآءُ ٱلۡحُسۡنَىٰ فَٱدۡعُوهُ بِهَاۖ وَذَرُواْ ٱلَّذِينَ يُلۡحِدُونَ فِيٓ أَسۡمَٰٓئِهِۦۚ سَيُجۡزَوۡنَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ١٨٠

Artinya : “Hanya milik Allah asmaa-ul husna Maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. nanti mereka akan mendapat Balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Dengan membaca asmaul husna hati menjadi tenang. Dengan mengamalkan asmaul husna kita akan terhindar dari sifat tercela.
Diantara asmaul Husna adalah  :
Ar-Razzaq
Al-Mughni
Al-Hamid
Asy-Syakur


      4 Asmaul Husna

Al-Quddus

Al-Quddus artinya Maha Suci. Allah tersucikan dari segala macam kekurangan. Allah suci dari sifat keji, jahat dan hal negatif lainnya. Allah tidak mempunyai istri dan anak. Allah juga tidak memiliki kecacatan. Tidak ada yang bisa menyerupai Allah. Semua makhluk harus tunduk kepada Allah. Menyembah selain Allah disebut syirik. Sedangkan pelakunya disebut musyrik. Perbuatan syirik akan mendatangkan dosa. Dan pelakunya akan masuk neraka. Al-Quddus juga berarti Maha Tinggi dan Maha Agung. Mensucikan Allah adalah Ibadan yang agung. Semua makhluk di dunia ini selalu bertasbih kepada Allah. Seperti firman-Nya dalam surat al-Jumu’ah ayat 1
يُسَبِّحُ لِلَّهِ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ ٱلۡمَلِكِ ٱلۡقُدُّوسِ ٱلۡعَزِيزِ ٱلۡحَكِيمِ ١

Artinya : “Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, yang Maha Suci, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Dan surat al-Isra ayat 44 :
تُسَبِّحُ لَهُ ٱلسَّمَٰوَٰتُ ٱلسَّبۡعُ وَٱلۡأَرۡضُ وَمَن فِيهِنَّۚ وَإِن مِّن شَيۡءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمۡدِهِۦ وَلَٰكِن لَّا تَفۡقَهُونَ تَسۡبِيحَهُمۡۚ إِنَّهُۥ كَانَ حَلِيمًا غَفُورٗا ٤٤

Artinya : “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”

Jika hewan dan tumbuhan saja berzikir. Maka manusia sebagai makhluk Allah yang mulia harus taat kepada-Nya. Manusia harus selalu menebarkan kebaikan. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya Itulah ciri-ciri orang yang bertaqwa. Bertasbih adalah salah satu cara mensucikan Allah. Dengan bertasbih bisa mendekatkan diri kepada Allah. Malaikat adalah makhluk Allah yang selalu bertasbih kepada-Nya. Mereka mensucikan nama Allah dengan mengucap : Subhanallah (سبحان الله).

Kalimah ini memiliki fadhilah luar biasa sebagaimana diwiridkan setelah sholat fardlu oleh warga NU sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barangsiapa bertasbih sebanyak tiga puluh tiga kali, bertakbir tiga puluh tiga kali, dan bertahmid tiga puluh tiga kali, kemudian mengucapkan: Laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli sya’in qadir, setiap selesai shalat, maka akan diampuni dosanya meski sebanyak buih di lautan.”(HR Imam Ahmad, Darimi, Malik)

Al-Muhaimin

Kata al-muhaimin berasal dari kata haimana yuhaiminu. Al-Muhaimin artinya memelihara atau menjaga. Al-Muhaimin bisa juga diartikan menjadi saksi. Zat yang membenarkan atau menyalahkan. Kata al-Muhaimin muncul dalam al-Qur’an sebanyak dua kali.
Pertama sebagai sifat al-Qur’an dalam surat al-Maidah ayat 48 :
وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِۖ ....

Artinya : “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap Kitab-Kitab yang lain itu….”

A-Qur’an menjadi saksi atas kitab-kitab terdahulu. Kedua sebagai sifat Allah dalam surat al-Hasyr ayat 23 :
هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِي لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡمَلِكُ ٱلۡقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلۡمُؤۡمِنُ ٱلۡمُهَيۡمِنُ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡجَبَّارُ ٱلۡمُتَكَبِّرُۚ سُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشۡرِكُونَ ٢٣

Artinya : “Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

Allahlah yang memelihara seluruh makhluk-Nya. Baik keselamatannya maupun kesejahteraannya.
Kekuasaan Allah sangatlah luas. Tidak ada makhluk yang dapat menandinginya. Allahlah yang menciptakan langit dan bumi. Manusia harus selalu berbuat baik. Karena Allah maha melihat dan maha mendengar. Allah bisa mengetahui peristiwa dimasa lalu, kini dan masa depan. Tidak ada tempat sembunyi bagi kita. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-An’am ayat 10 :
وَلَقَدِ ٱسۡتُهۡزِئَ بِرُسُلٖ مِّن قَبۡلِكَ فَحَاقَ بِٱلَّذِينَ سَخِرُواْ مِنۡهُم مَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ ١٠

Artinya : “Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa Rasul sebelum kamu, Maka turunlah kepada orang-orang yang mencemoohkan di antara mereka Balasan (azab) olok-olokan mereka.”

Apabila kita berbuat kesalahan harus segera bertaubat. Serta mengganti dengan perbuatan yang baik. Setiap perbuatan kita diawasi oleh Allah.
Kelak Allah akan meminta pertanggungjawabannya. Orang yang baik akan mendapat balasan surga. Sedangkan orang yang jahat akan mendapat balasan neraka.

Ash-Shamad

Ash-shamad adalah zat yang dituju dalam setiap kebutuhan. Allah tempat meminta pertolongan disetiap kesulitan. Allah maha perkasa. Dia tidak makan dan minum. Allah tidak pernah sakit seperti manusia. Allah tidak memerlukan siapapun. Sebaliknya manusia selalu memerlukan Allah. Kata ash-shamad hanya disebutkan satu kali dalam al-Qur’an
Yaitu dalam surat al-Ikhlas ayat 1-4 :
قُلۡ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ ١  ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ ٢  لَمۡ يَلِدۡ وَلَمۡ يُولَدۡ ٣  وَلَمۡ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدُۢ ٤

Artinya :
1. Katakanlah: “Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Allah tempat bergantung segala sesuatu. Bergantung kepada Allah bukan berarti kita tidak boleh berusaha. Kita harus tetap berusaha serta berdoa kepada Allah. Bila kita bergantung kepada Allah. Kita akan menyadari bahwa Allah maha berkuasa. Sifat ash-Shamad menandakan bahwa kekayaan Allah tidak akan habis. Meskipun sudah dibagikan untuk kebutuhan makhluknya. Manusia tidak boleh meminta kepada selain Allah. Misalnya meminta pertolongan setan dan sebagainya karena hal itu termasuk perbuatan syirik. Syirik akan mendatangkan dosa. Kelak pelakunya akan disiksa didalam neraka.

Al-Badi’

Al-Badi’ adalah zat yang menciptakan sesuatu tanpa didahului. Allah tidak dilahirkan karena itu Allah tidak mempunyai orang tua. Allah maha Esa dan maha Tunggal. Baik zatnya, sifatnya maupun perbuatan-Nya. Allah yang menciptakan semua makhluk didunia ini Dan manusialah yang diciptakan dalam bentuk yang paling baik. Untuk itu kita harus banyak bersyukur kepada Allah. Dengan tidak menyekutukan-Nya. Dia juga yang menumbuhkan pepohonan. Menciptakan mata air, menurunkan hujan dari langit. Semuanya untuk kebutuhan manusia. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 117 :
بَدِيعُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۖ وَإِذَا قَضَىٰٓ أَمۡرٗا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ١١٧

Artinya : “Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, Maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” lalu jadilah ia”




Semoga bermanfaat,,
Dan semoga kita tetap dalam keimanan yang berlandaskan syariat Islam Ahlussunnah wal Jamaah Annahdliyah,
Allaahumma Baariklana,,,Aaamiin
---
Akhmad Rudi Masrukhin, M.Pd
(Guru SDNU Bagorejo 01 dan Dosen INAIFAS Kencong Jember)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar